Jumat, 23 Agustus 2024

HOLLYWOOD; dan Puisi-Puisi Lainnya

*Ilustrasi oleh: M. Kholilullah





Tato di Pergelangan Tanganmu

 

aku hitamnya sulur mawar berduri

melingkari pergelangan tangan

membuatmu terancam masuk neraka

—menurut calon suamimu.

 

kukira aku sulur yang baik:

duri-duriku tak pernah merobekmu,

duri-duriku hanya tinta yang tenang

meresap ke kulit

dan berdenyut mengikut nadimu.

 

mungkin sejumlah hal baik

memang membawamu ke neraka.

mungkin sejumlah hal baik

memang membuat doa-doamu

tak terdengar Tuhan-mu.

 

sekarang, lima tahun setelah kugenggam pergelangan

tanganmu, kini hanya untuk suami dan Tuhan-mu.

aku akan pergi

setenang mayat-mayat

terurai di tanah

ketika laser itu menyala.

 

(Jakarta, Maret 2023)

 


 

Berulang Membaca Maltese Falcon

 

pikiran-pikiran kabur dari deskripsi

menyisakan gerak-gerik tubuh di kertas

bentuk anggota-anggota tubuh

warna anggota-anggota tubuh

dan kostum-kostum memeluk tubuh

dan suara-suara mengaliri lekuk huruf-huruf

mengikuti bentuk tanda-tanda baca

dan mata-mata pembaca

tak lain terbangnya seekor falkon

mengitari ruang-ruang dan orang-orang

menembus bau kata-kata

dan seperti detektif-detektif

memburu pikiran-pikiran yang kabur

dari deskripsi

 

(Jakarta, April 2023)

 

 

 

Hollywood

 

aku ingin melesat

bersamamu di dalam

mobil yang menjadi robot

 

menggandengmu

di depan gedung-gedung

meledak dan roboh

 

memelukmu

di antara puing-puing

dan desing laser para alien

 

tapi itu tak pernah ada:

maksudku kita.

 

aku terkulai sendiri

di hamparan layar hijau

cahaya perlahan membakar mataku

badan kamera mulai berasap

 

(Jakarta, Maret 2023)

 


 

Pikiran Acak: Jika Suatu Hari

Tubuhku Mengerut Seukuran Jempol

 

jika aku seukuran jempol

yang tak mungkin kau peluk secara ideal,

aku akan merobek kulit dadamu

serentangan tanganku, menyusup ke balik

lukamu seperti kantung: kita

tak lagi rindu pada pelukan.

 

jika suatu hari rindu pada pelukan

membuat tubuh kita berdenyut-denyut

hendak meledak, aku akan menyelami

dadamu, memeluk jantung panasmu,

menjilatnya hingga lidahku melepuh

sebelum berbisik:

 

buka pintumu.

aku mau masuk dan larut

bersama darah.

 

(Jakarta, April 2023)

 

 

 

Jakarta Dalam Mesin

 

jakarta ada di dalam ac

yang semula berasap

lalu memanggang satu ruangan

plus sepasang pengantin baru

 

jakarta ada di dalam speaker bluetooth

yang semula menolak bernyanyi

lalu melantunkan jejarum

kepada telinga-telinga

yang merindukan semacam musik rohani

 

jakarta ada di dalam laptop kantor

yang semula menculik fail-fail kita

lalu tidur dengan demam tinggi

menjelang jam rapat

yang menentukan sarapan apa kita

keesokan harinya

 

jakarta adalah segala hal

yang membuat mesin bekerja

lalu perlahan meledak

 

(Jakarta, April 2023)

 

 

 

Dosa

 

dosa adalah keringat

yang menghapus puisi ibu

di punggungku

menjadikannya sekadar tetes-tetes hitam

sekadar jejak aku yang berlari

mengejar kertas-kertas beterbangan

menjelma kawanan gagak berbulu api

 

(Jakarta, April 2023)



 

Janji dan Sayap

 

sejak halaman pertama

kitab itu berjanji

menjadikan setiap halamannya

sepasang sayap pada punggungmu

 

tapi kau paham

segala hal yang berhubungan dengan

sayap

semata tipuan keji

semisal cinta pertama

dan cinta-cinta selanjutnya

semisal burung-burung yang percaya

takdir adalah kebebasan

tanpa bidikan senapan

 

memasuki halaman kedua

kau bergumam

“tiada ikarus hari ini”

dan menutup kitab

hingga kovernya berdebam

 

(Jakarta, April 2023)




*) Puisi-puisi ini dimuat di Bali Politika pada 17 Juli 2024.