Tato di Pergelangan Tanganmu
aku hitamnya sulur mawar berduri
melingkari pergelangan tangan
membuatmu terancam masuk neraka
—menurut calon suamimu.
kukira aku sulur yang baik:
duri-duriku tak pernah merobekmu,
duri-duriku hanya tinta yang tenang
meresap ke kulit
dan berdenyut mengikut nadimu.
mungkin sejumlah hal baik
memang membawamu ke neraka.
mungkin sejumlah hal baik
memang membuat doa-doamu
tak terdengar Tuhan-mu.
sekarang, lima tahun setelah kugenggam pergelangan
tanganmu, kini hanya untuk suami dan Tuhan-mu.
aku akan pergi
setenang mayat-mayat
terurai di tanah
ketika laser itu menyala.
(Jakarta, Maret 2023)
Berulang Membaca Maltese Falcon
pikiran-pikiran kabur dari deskripsi
menyisakan gerak-gerik tubuh di kertas
bentuk anggota-anggota tubuh
warna anggota-anggota tubuh
dan kostum-kostum memeluk tubuh
dan suara-suara mengaliri lekuk huruf-huruf
mengikuti bentuk tanda-tanda baca
dan mata-mata pembaca
tak lain terbangnya seekor falkon
mengitari ruang-ruang dan orang-orang
menembus bau kata-kata
dan seperti detektif-detektif
memburu pikiran-pikiran yang kabur
dari deskripsi
(Jakarta, April 2023)
Hollywood
aku ingin melesat
bersamamu di dalam
mobil yang menjadi robot
menggandengmu
di depan gedung-gedung
meledak dan roboh
memelukmu
di antara puing-puing
dan desing laser para alien
tapi itu tak pernah ada:
maksudku kita.
aku terkulai sendiri
di hamparan layar hijau
cahaya perlahan membakar mataku
badan kamera mulai berasap
(Jakarta, Maret 2023)
Pikiran Acak: Jika Suatu Hari
Tubuhku Mengerut Seukuran Jempol
jika aku seukuran jempol
yang tak mungkin kau peluk secara ideal,
aku akan merobek kulit dadamu
serentangan tanganku, menyusup ke balik
lukamu seperti kantung: kita
tak lagi rindu pada pelukan.
jika suatu hari rindu pada pelukan
membuat tubuh kita berdenyut-denyut
hendak meledak, aku akan menyelami
dadamu, memeluk jantung panasmu,
menjilatnya hingga lidahku melepuh
sebelum berbisik:
buka pintumu.
aku mau masuk dan larut
bersama darah.
(Jakarta, April 2023)
Jakarta Dalam Mesin
jakarta ada di dalam ac
yang semula berasap
lalu memanggang satu ruangan
plus sepasang pengantin baru
jakarta ada di dalam speaker bluetooth
yang semula menolak bernyanyi
lalu melantunkan jejarum
kepada telinga-telinga
yang merindukan semacam musik rohani
jakarta ada di dalam laptop kantor
yang semula menculik fail-fail kita
lalu tidur dengan demam tinggi
menjelang jam rapat
yang menentukan sarapan apa kita
keesokan harinya
jakarta adalah segala hal
yang membuat mesin bekerja
lalu perlahan meledak
(Jakarta, April 2023)
Dosa
dosa adalah keringat
yang menghapus puisi ibu
di punggungku
menjadikannya sekadar tetes-tetes hitam
sekadar jejak aku yang berlari
mengejar kertas-kertas beterbangan
menjelma kawanan gagak berbulu api
(Jakarta, April 2023)
Janji dan Sayap
sejak halaman pertama
kitab itu berjanji
menjadikan setiap halamannya
sepasang sayap pada punggungmu
tapi kau paham
segala hal yang berhubungan dengan
sayap
semata tipuan keji
semisal cinta pertama
dan cinta-cinta selanjutnya
semisal burung-burung yang percaya
takdir adalah kebebasan
tanpa bidikan senapan
memasuki halaman kedua
kau bergumam
“tiada ikarus hari ini”
dan menutup kitab
hingga kovernya berdebam
(Jakarta, April 2023)
*) Puisi-puisi ini dimuat di Bali Politika pada 17 Juli 2024.