Selasa, 13 Agustus 2024

SETELAH BERKALI-KALI HARI JADI; dan Puisi-Puisi Lainnya


*Sumber Gambar: istockphoto.com




Setelah Berkali-kali Hari Jadi

 

1/

 

rasa bibirmu terlalu familiar:

99 ekor kupu-kupu

belajar berenang

di asam lambungku

 

2/

 

keajaiban kecil: aku bisa tersenyum

seraya menyesap teh

menyaksikan sayapmu rontok

seperti sakura

 

3/

 

meski kau duduk di pangkuanku

meski bunga-bunga listrik mekar di tubuhku

ular itu tetap terlelap dalam mimpi indahnya

dan pangkuan tetaplah pangkuan

 

4/

 

meski setua maple-maple kering

rusukku tak kunjung rontok

setelah ribuan malam

menyangga kepalamu

 

(Jakarta, Juni 2023)




Menjelang Garis Lurus

 

ketika kau terbaring dan lubang

bercahaya merah mulai terbuka di lantai

sekawanan merpati menjemput

remah-remah kata yang berdenyut lemah

di sela bibirmu

mengantarnya ke telapak kaki

ibumu

menangis di samping ranjang

 

(Jakarta, Juni 2023)

 



Menitipkan Kata

 

di lehermu, aku

melekatkan kata-kata berlendir

yang bibirku sembunyikan

di bawah lidahku

 

kata-kataku, kelak,

ketika tubuhku tinggal dua kata

yang sedikit dikenang,

akan bangkit dari lehermu

dan membisikkan satu atau lebih

sajak kesukaanmu

 

dan di puncak tebing-tebing putih

dalam kepalamu

kau melihat beberapa aku

membuat api unggun

dan mendirikan tenda

yang lebih hangat

ketimbang pelukan

lelaki barumu

 

(Jakarta, Juli 2023)




Revisi Tengah Malam

 

00.32: laptop menyala sendiri

dan kalimat-kalimat terbang

dari layarnya

 

kalimat pertama menendang kelopak mataku

kalimat kedua menyusup ke balik punggung

dan mendudukkanku

kalimat ketiga membuatkanku secangkir kopi

 

00.34: aku duduk

di depan laptop

sedang kalimat keempat dan ratusan lainnya

menempelkan moncong senapan

ke kepalaku yang panas

 

(Jakarta, Juli 2023)




Semacam Iblis

 

perkenalkan, akulah yang bersembunyi

di balik wajah para pahlawan

di lembar-lembar uang

dan berkali-kali berbisik:

bangunlah

bekerjalah

bunuhlah

akulah yang membuat kantung matamu menebal

akulah yang membuat anak-anakmu tersenyum

akulah yang membuat anak-anakmu

tak ingin lagi melihatmu tersenyum

bahkan terbangun

 

perkenalkan, akulah nama yang berkali-kali

kau selipkan di dalam doa

akulah nama yang berkali-kali

tak ingin kau kenali

tapi namaku telanjur terentang

dari dinding-dinding kota

hingga ke bawah perutmu

hingga ke cita-cita

yang tak kunjung kau pahami

 

(Jakarta, Juli 2023)




Mimpi                Asimetris

 

picasso   melukis  wajahku

dengan                   simetris

saat aku membaca resolusi

the castle          franz kafka

dengan earphone di kuping

dan    kepala   mengangguk

mengikuti 4’33”  john cage

 

(Jakarta, Juli 2023)




*) Puisi-puisi ini dimuat di Kurungbuka.com pada 6 Juli 2024.