SINOPSIS SEBUAH BUKU
ia memoles dadamu dengan satu dendam
dan seribu rindu. ia hendak melihat kanak-
kanak yang tertutup kelambu kehendak di
pusat pikiranmu. ia menyingkap pakaian
yang menghalangi aroma karatmu di tengah
belukar senja, lantas mencuri kulit serta
keringatmu yang mudah dipuja. ia pun
memilih racun dan secangkir kopi untuk
menemaninya di beranda, menghadapi
malam bersama satu rindu dan seribu
dendam yang ajaib.
dan seribu rindu. ia hendak melihat kanak-
kanak yang tertutup kelambu kehendak di
pusat pikiranmu. ia menyingkap pakaian
yang menghalangi aroma karatmu di tengah
belukar senja, lantas mencuri kulit serta
keringatmu yang mudah dipuja. ia pun
memilih racun dan secangkir kopi untuk
menemaninya di beranda, menghadapi
malam bersama satu rindu dan seribu
dendam yang ajaib.
(Denpasar, 2016)
UJIAN TERTAWA
kita tersesat. di rimba ini, kebahagiaan
adalah jebakan. bilah-bilah suhu tak lain
pengkhianat nomor satu yang ingin kita
terlelap. luka-luka angin dan senandung
remuk dedaunan menjelma perasaanmu
yang dibakar rindu juga amarah.
adalah jebakan. bilah-bilah suhu tak lain
pengkhianat nomor satu yang ingin kita
terlelap. luka-luka angin dan senandung
remuk dedaunan menjelma perasaanmu
yang dibakar rindu juga amarah.
kita tersesat—kutegaskan sekali lagi.
(Denpasar, 2016)
*) Puisi-puisi ini dimuat di Sudut Aksara pada tanggal 18 Juli 2016.