Wajah-Wajah di Punggung Ayah
selain pada kepala, ayah memiliki wajah-wajah lain
pada punggungnya, wajah-wajah itu sama
seperti pada kepala, namun dengan raut berbeda.
sejak aku mampu mengingat, ibu
selalu mengambil satu wajah di punggung ayah
untuk ia kenakan ke pasar, wajah lain dari punggung yang sama
untuk ke rumah tetangga, wajah lain lagi
ke mana pun dirinya pergi—ibu selalu memakai wajah-wajah
ayah seperti topeng di mana pun dirinya berada;
wajah asli hanya terlihat selama ia di rumah,
selama tak ada seorang tamu pun yang datang.
aku lebih suka wajah asli ibu ketimbang wajah-wajah
di punggung ayah. begitupun wajahku
—aku lebih suka wajah asliku.
namun, ketika aku berusia enam tahun,
dan ayah bilang angka enam adalah angka yang gagah
bagi anak lelaki, ia selalu menyuruhku
memakai wajah-wajah pada punggungnya: untuk ke sekolah
atau ke taman bermain atau
ke pasar bersama ibu; aku hanya memakai wajah asli
selama di rumah, selama tak ada seorang tamu pun
yang datang.
sejak berusia enam tahun pula aku sering menatap cermin
sebelum tidur: apa yang salah dari wajah asliku?
apa yang salah dari wajah asli ibuku?
apa wajah di kepala ayah adalah wajah aslinya?
apa wajah di kepala ayah hanyalah salah satu wajah
dari punggungnya?
aku lebih suka wajah asliku; aku tak suka melihat cermin
ketika wajah ayah menutup wajah asliku.
setelah ibu meninggal, waktu itu usiaku sepuluh tahun,
ayah mulai menyuruhku untuk tidur
menggunakan salah satu wajahnya, wajah dengan raut
paling aneh untuk digunakan seseorang yang tidur:
dahinya mengernyit, matanya memejam, seperti seorang
pemikir yang enggan bangun dari segala pikiran serius.
setelah setahun berturut aku tidur memakai wajah yang sama,
suatu pagi aku terbangun dan tak mampu melepas wajah tersebut.
kutatap cermin: aku rindu wajah asliku segera.
dan, ada yang aneh pada punggungku—benjolan-benjolan muncul,
amat-sangat perih, aku menangis, tak berani menatap
punggungku melalui cermin, dan ayah segera memasuki kamarku.
ayah pun tersenyum.
“akhirnya tumbuhlah, wajah-wajah itu.”
(Batam, Januari 2022)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar