Jumat, 30 Maret 2018

HARGA UNTUK SIANG dan puisi-puisi lainnya

Harga untuk Siang

5000 rupiah untuk sebungkus tisu
dan tidur siang yang meriah. sebatang
kretek yang masih merah menjadi asap
untuk dompet dan uangku yang biru.

“bukankah yang haru adalah memar kolam
nasibmu?”

aku pun menjadi ikan. kau menjadi
bocah pedagang yang ingin makan. kita menjadi
kenyataan yang diukur dengan kata “seakan”.

“maukah kau membeli tangis yang baru,
tuan?”

(Jakarta, 2017)


Anjing-anjing yang Menjadi Nyata

anjing-anjing berlompatan dari kanvasku:
menyalak pada kata kerja
mengejar puisi tentang senja
dan
menerkam penyair berkulit baja

anjing-anjing berlompatan dari kanvasku:
penantian kuas belumlah usai
penanam warna jadilah masai
dan
pekat getah usialah yang kau rasai

*

anjing-anjing berlompatan dari kanvasku:
perlahan menjadi beku
pada kebakuan waktu

(Jakarta, 2017)


Animasi

melewatkan adegan tembak-menembak
dan leher yang mengecup bilah. menemukan
satu anak panah bermata racun di dalam
lambung yang lama tak kujenguk

apakah aku menyesal? mungkin …
: seperti kuda yang menggigit daging
kawannya
: seperti fetus yang menelan asam
getah ibunya

aku pun menjadi 1 dari 5 janji
yang digambar dengan ilusi

dengan arus badai yang luput
dari hitungan hari

(Jakarta, 2017)



*) Puisi-puisi ini dimuat di Litera.co.id pada tanggal 24 Maret 2018.