Minggu, 13 September 2020

LIBURAN YANG GANJIL, dan Puisi-Puisi Lainnya

 

*Sumber Gambar: Pinterest



Fragmen tentang Api

 

api di dadamu

membakar bunga dan kata

di lidahku

 

malamnya aku bermimpi

tentang sinta yang dibakar

dan rama menjilat abunya

 

semasih panas

 

(Jakarta, Mei 2019)



Fragmen tentang Air

 

aku tenggelam

dalam ludahmu:

 

namaku tisu

menyerap air.

 

tapi tak apa:

aku semakin mudah

 

membayangkan kau

menjilat tubuhku.

 

(Jakarta, Mei 2019)



Sepasang Kekasih, Putus

 

kita tak tahu: bumi-kah lepas dari orbitnya

atau orbit yang terhapus

 

kita tak tahu: kenapa pohon yang menyerap

darahmu kini terbakar dan hangus

 

kita tak tahu: pikirankah yang membeku

atau waktu mendadak kaku

 

kita tak tahu: kenapa tuhan, ketika menyamar

sebagai ilmuwan penemu, mengatakan bahwa

dunia tak pernah baru

 

(Jakarta, Mei 2019)



Menyiapkan Kematian

 

sabit maut menancap di kepalamu

nyawa masih merah ceri

terkurung lingkaran api

tapi kau tahu hujan

akan tiba tak lama lagi

 

maka kau mempercepat langkah

menuju rumah demi rumah

para teman pun saudara

mencari pisau-pisau kautancap

pada pucat tetubuh itu

 

sebab kini kaupaham:

pisau-pisau mestinya kausimpan

hingga mati, sebab jalan menuju akhir

dipenuhi tali-tali ajaib melintang

menghalang jalan

 

tali-tali menghanguskan setiap

bilah menyentuhnya

 

*

kau hanya belum paham:

pisau-pisaumu adalah benda ajaib

yang mudah larut di dalam daging

 

(Jakarta, Mei 2019)



Liburan yang Ganjil

 

saat kau tidur telungkup, pesawat landing

di punggungmu, aku turun dengan koper

yang roda-rodanya menggelitik kulitmu sampai

di puncak pantat, aku mendirikan tenda biru,

menancapkan empat pasak, membuat api unggun,

dan menghangatkan diri sambil menenggak ciu.

 

hingga berjam-jam kemudian, aku tak bisa

tidur; dengkurmu tak kunjung libur. kemudian

aku menoleh ke mulut gua itu; setengah mabuk,

dengan sebatang kayu terbakar, aku pun masuk

ke situ. liburanku berakhir dengan berembusnya

udara busuk, membuat api yang kubawa membesar

ke mana-mana, melahapku sekujur tubuh.

 

(Jakarta, Juni 2019)




*) Puisi-puisi ini dimuat di Becik.id pada 25 Juli 2020.