Kamis, 09 April 2020

MEMBACA LOVECRAFT dan Puisi-Puisi Lainnya

*Sumber Gambar: Pinterest




Membaca Lovecraft

monster-monster memasuki mataku
sebab matahari pecah
rumahku segelap gua asing
dalam kata-katamu
terlihat taring memotong lenganku
tentakel menjerat batang leherku
cakar menyisir perih ususku

sebelum mata terpecah
tak mampu menampung horor
yang tiba sebelum matahari
lahir kembali
dari akhir ceritamu
dan aku, dalam butaku, merindukan
ketakutan yang menggoda itu

(Jakarta, Juni 2019)




Setelah Kau Pergi dari Kamarku
            –kepada Erviana Madalina

1/

aroma tubuhmu tertinggal
di kasurku, aku menjelma
sehelai rambutmu tanggal
ke lantai dan kesepian

2/

potret-potret tidurmu melekat
pada bulan di mataku, tampak seorang
astronaut sekarat + pasrah seakan
bumi “tergoda” hela napas black hole

 3/

odysseus pun akhirnya terdampar
di halaman selembar buku, ia tergoda
dogma-dogmamu yang mematikan
seperti kepala-kepala scylla

4/

andrei tarkovsky menonton film
di bioskop usang, sutradara itu
merasakan sentuhan waktu
sepelan hancurnya aku

5/

kepergianmu menjatuhkan neraka
di kamarku, rindu membirukan tubuh
sampai aku tersadar: neraka ini
adalah neraka dante yang indah

(Jakarta, Juni 2019)





Mengorbankan Ikarus


kunaikkanlah suhu matahari
tatkala ikarus terbang melintas

hingga jatuh ia ke matamu
dan leleh lilin di bebulu berserakan

kupakai untuk merekatkan
perasaanmu kupecah

*
di matamu ikarus mati tenggelam
terbebaslah aku dari daftar

tumbal redakan amuk minotaur
pada gelap labirin dadamu

(Jakarta, Juni 2019)





Pahlawan Baru

biarkan hercules menyusu
di dadamu, kepala-kepala hydra

terus bertambah, sedang pedangku
akhirnya patah, dan kau perlu

pahlawan baru untuk hinggapi
tubuhmu. selamat tinggal.

(tertanda: aku yang kepalanya
kaurenggut dan tak kunjung
tumbuh kembali)

(Jakarta, Juni 2019)





Dalam Vian, Aku Mencoba Bunuh Diri

keluar dari rahim ibu,
aku bercita-cita mati
di rahimmu, kutelan belati
atau kubakar diri

biar darahku mengiris laparmu
biar darahku menghanguskan
rumah-rumah hantu di perutmu

(Jakarta, Juli 2019)





*) Puisi-puisi ini dimuat di Takanta.id pada 22 Maret 2020.

Tidak ada komentar :